Penulis : Wahyudi Wallu (Mantan Aktivis HMI Makassar Timur)
Bagian ketiga
KITA SAMA.ID (24/12/2024) --- Kita sudah membahas 30 rangkuman dari 48 hukum kekuasaan dari maha karya robert grene. Tentunya kita telah mendapatkan banyak pengetahuan dan menambah perbendaraan metode ataupun strategi taktik dalam menjalani petualangan-petualangan hidup yang masih jauh membentang. Tujuan utamanya saya membahas robert greene adalah bagaimana kita dapat dengan mudah menjalani aktivitas kita baik yang berprofesi sebagai politisi, bisnisman, dan aktivis (mahasiswa dan NGO), kan sangat lucu sekiranya kita sebagai politisi ataupun tim sukses tetapi cuman memakai metode – metode zaman batu yang walaupun ada yang dapat dipakai tapi untuk zaman modern ini mulai di tinggalkan.
Kita lanjutkan saja rangkuman 48 hukum kekuasaan Robert Greene :
Hukum 31 : “ Kendalikan pilihan-pilihan Anda, Suruhlah orang lain bermain dengan kartu yang Anda mainkan”. Tipuan terbaik adalah beri pilihan tapi sesungguhnya mereka adalah boneka kita, beri pilihan yang apapun yang dipilih pasti menguntungkan kita, beri pilihan yang sering kita dengar”pilihan buah simalakama”.
Hukum 32 : “ Bermain sesuai fantasi orang lain”. Kebenaran seringkali dihindari orang karena ketika kebenaran diungkapkan maka mereka bisa saja kecewa dan dapat bersifat buruk terhadap kita. Maka dengan bermain dengan fantasi mereka tentang kebenaran yang mereka ketahui walaupun itu adalah kebohongan.
Hukum 33 : “ Ketahuilah kelemahan setiap orang”. Semua orang pastinya mempunyai kelemahan dan pernah salah, dan punya dosa besar dan sebagainya, maka dengan itu manfaatkanlah.
Hukum 34 : “ Jadilah seorang bangsawan dengan cara Anda sendiri-bersikaplah seorang raja jika mau diperlakukan sebagai raja”. Cara bersikap dan membawa diri menentukan bagaimana sikap orang lain terhadap kita. Buatlah diri kita layak di hormati dan dihargai.
Hukum 35 : “ Kuasailah seni memilih waktu yang tepat”. Jangan pernah terlihat terburu-buru, tergesa-gesa dan kehilangan kendali terhadap diri kita dan waktu, belajarlah menyerang dan mundur secara tepat, karena kontrol waktu ada ditangan kita.
Hukum 36 : “ Sepelekan semua yang tak bisa Anda miliki, pengabaian adalah balas dendam terbaik. Dengan mengatakan sesuatu masalah adalah sepele, berarti kita telah membangun eksistensi dan kredibilitas kita dan jangan pernah memberi perhatian pada musuh, abaikanlah.
Hukum 37 : “ Ciptakan tontonan yang memikat “. Saat orang-orang/masyarakat terpesona dengan permainan memikat yang kita suguhi, tak seorang menyadari apa sesungguhnya niat kita.
Hukum 38 : “ Berpikirlah sesuka hati Anda tapi bersikaplah seperti orang lain”. Jika kita mengutarakan sebuah kebenaran, orang-orang akan menuduh kita cari perhatian, dan mereka akan mencari cara untuk menghancurkan kita.
Hukum 39 : “ Aduk-aduklah air untuk tangkap ikannya”. Amarah dan emosi itu kontraproduktif dan kita harus tenang dan objektif. Buatlah musuh kita marah dan temukan kesombongan musuh-musuhmu yang bisa kita pergunakan untuk membuat mereka bingung dan untuk mengendalikannya.
Hukum 40 : “ bencilah segala hal yang diperoleh secara Cuma-Cuma/ gratis”. Sesuatu yang Cuma-Cuma biasanya mengandung jebakan dan trik serta maksud tersembunyi. Bersikaplah royal dengan uang kita karena dengan memberi kita mempunyai magnet untuk mengendalikan.
Hukum 41 : “ Hindarilah mengambil posisi orang hebat”. Jika kita menggantikan seseorang yang hebat, maka kita harus mencapai posisi dua kali lebih hebat dari mereka, ciptakan ketenaran dan identitas kita dengan mengubah akar sejarah.
Hukum 42 : “ Seranglah si pengembala maka domba-dombanya akan berhamburan”. Masalah seringkali disebabkan seorang individu yang kuat dan bawahan yang arogan, jadi jangan biarkan orang-orang semacam itu beroperasi karena orang lain pasti menyerah kepada pengaruh mereka.
Hukum 43 : “ Kenalilah hati dan pikiran orang lain “. Mengabaikan hati dan pikiran orang lain maka sama halnya kita membuat mereka membenci kita. Manfaatkanlah sesuatu yang mereka anggap berharga dan perasaan takut mereka.
Hukum 44 : “ Perdaya dan pancing amarah orang lain dengan efek cermin”. Dengan mencerminkan kondisi kejiwaan mereka, maka kita membujuk mereka dengan ilusi bahwa kita memegang nilai-nilai mereka.
Hukum 45 : “ Sampaikan ceremah tentang kebutuhan untuk berubah, tetapi jangan melakukan reformasi untuk terlalu banyak bidang dalam waktu singkat”. Jika kita baru memegang tampuk kekuasaan atau kita adalah orang asing yang sedang membangun kekusaan, tunjukkan penghormatan terhadap cara-cara lama untuk melakukan banyak hal.
Hukum 46 : “ Jangan pernah terlihat begitu sempurna”. Terlihat lebih baik dari orang lain selalu berbahaya, adalah tampak tidak memiliki kesalahan, atau kelemahan irihati menciptakan musuh-musuh bisu.
Hukum 47 : “ Jangan melebihi sasaran yang telah anda tentukan, dalam kemenangan belajarlah untuk tahu kapan anda berhenti”. Tidak ada yang bisa menggantikan strategi yang baik dan rencana yang dibuat dengan hati-hati. Tetapkanlah satu tujuan, dan setelah kita mencapainya, lalu berhentilah.
Hukum 48 : “ Jadilah seperti uap yang tak berbentuk”. Dengan memiliki bentuk dan rencana yang nyata, kita rentan dengan serangan, usahakan agar diri kita tetap bergerak, beradaptasi dan fleksibel. Dan jangan pernah mengandalkan stabilitas karena segalanya pasti berubah.
Demikianlah rangkuman 48 hukum kekuasaan “The 48 Laws of Power” Robert Greene,tentunya banyak kekurangan-kekurangan yang mungkin penulis tafsirkan, tetapi marilah mengambil manfaat serta menggunakannya untuk kebaikan dan kemaslahatan ummat. Alangkah baiknya ketika teman dan musuh, hormat dan terkesan dengan kebaikan-kebaikan yang kita buat.
Kemampuan dalam seni strategi dan taktik sangat ditentukan dengan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui, pengalaman memberikan kita harta yang tak ternilai dari sebuah sejarah, “ Buatlah sejarahmu karena sejarah mereka sudah tamat “.